Fachrul Hidayat: Bisnis
News Update
Loading...
Showing posts with label Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Bisnis. Show all posts

Saturday 7 September 2019

Hydraulic Ram Pump, Solusi Masalah Air di Pegunungan

Hydraulic Ram Pump, yang di Indonesia dikenal dengan nama pompa Hydram, adalah salah satu jenis pompa air. Seperti fungsi pompa air pada umumnya, pompa Hydram ini juga digunakan untuk memindahkan air dari suatu tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Bagi saya yang membuat pompa ini unik adalah: pertama, pompa ini bekerja tanpa memerlukan listrik, bahan bakar, ataupun tenaga luar lain sebagai sumber penggeraknya. Jadi secara kontinyu pompa dapat bekerja tanpa khawatir boros bahan bakar. Kedua, konstruksi pompa ini sangat sederhana dan mudah dibuat oleh siapa saja.
Di luar negeri, pompa Hydram banyak dibuat untuk alat bantu kebutuhan air rumah tangga terutama di pedesaan. Saya berpikir jika ini dimanfaatkan dengan baik di Indonesia, tentu akan sangat membantu sektor-sektor yang bermasalah dengan sumber air, misalnya pertanian dan perkebunan di daerah pegunungan yang belum tersedia fasilitas listrik. Kalaupun sudah ada listrik, biaya untuk membeli pompa listrik sekarang sangat mahal, dan tentu memberatkan para petani. Nah, pompa Hydram ini bisa menjadi solusi.

Prinsip dasar dari pompa Hydram ini sangat sederhana. Pompa memanfaatkan momentum tenaga air yang bergerak dalam debit yang besar untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi dengan debit yang lebih kecil.

Untuk menggunakan pompa Hydram, kita harus memiliki sumber air lebih tinggi dari lokasi pompa akan dipasang. Air akan mengalir ke pompa dengan debit yang besar, dan suatu mekanisme pada pompa memungkinkan air untuk terdorong ke lokasi yang lebih tinggi tapi dengan debit air yang lebih kecil.

Konstruksi pompa Hydram banyak dijumpai di internet, gambar dibawah ini adalah salah satunya. Gambar ini saya ambil dari sini:


Mari kita pahami gambar diatas. Secara kontinyu, dari sumbernya, air mengalir kedalam pompa melalui delivery pipe, setelah melalui filter untuk mencegah sampah masuk ke pompa. Didalam pompa, air keluar melalui katup A sebagai katup buang.
 
Pada kecepatan tertentu, katup buang akan tertutup tiba-tiba. Penutupan katup buang secara tiba-tiba ini menyebabkan peningkatan tekanan secara instan di didalam ruang pompa. Dalam istilah engineering, peristiwa ini disebut water hammer. Tekanan yang tinggi ini akan mendorong dan membuka katup B sebagai katup pengantar yang berupa check valve, lalu air masuk kedalam air chamber atau ruang udara.
 
Karena terdesak oleh air, udara didalam air chamber memberikan tekanan balik yang besar terhadap air. Tekanan inilah yang memaksa air untuk keluar melalui drive pipe dan mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Siklus ini berulang terus menerus.

Kekurangan pompa Hydram adalah ada banyak air yang terbuang. Biasanya hanya sekitar 10% saja dari jumlah air yang mengalir ke pompa yang bisa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Sisanya terbuang saat buka tutup katup untuk menciptakan water hammer.

Pompa Hydram bisa dibuat dalam berbagai ukuran. Mulai dari yang paling sederhana dengan menggunakan pipa PVC, sampai ukuran raksasa dengan pipa steel. Disesuaikan dengan kebutuhan pemakaiannya. Adapun cara membuatnya bisa ditemukan dengan mudah di artikel-artikel online.

Baca juga:  

Lalu seberapa tinggi pompa Hydram ini bisa digunakan?

Debit air dan ketinggian pemompaan tergantung pada bentuk dan besarnya pompa Hydram yang kita buat. Dalam beberapa referensi yang saya baca, pompa Hydram dapat mengangkat air setinggi 6 kali dari ketinggian sumber airnya. Jadi misalkan sumber air kita setinggi 3 meter dari pompa, maka air dapat dipindahkan setinggi 18 meter dari pompa. Untuk lebih akuratnya tentu membutuhkan perhitungan yang serius.

Menurut saya, system pompa Hydram ini harus dimanfaatkan dengan baik bukan hanya di daerah-daerah yang masih sulit dijangkau listrik, namun juga di kota-kota yang memiliki potensi air bagus. Listrik adalah buah karya perkembangan teknologi yang membanggakan, namun ketergantungan terhadap listik harus dikurangi.

Friday 23 August 2019

Belajar Beternak Ayam Petelur

Akhir-akhir ini saya sedang menekuni sebuah hobi baru, beternak ayam petelur. Sejak kecil saya suka beternak. Dulu masih bocah pernah punya belasan ekor ayam kampung. Waktu kuliah punya beberapa ekor sapi. Akibat sering bergaul dengan beberapa teman yang punya usaha ayam petelur, kini saya jadi ikut tertarik pada usaha yang satu ini.

Sekarang saya masih bekerja, masih di tempat dulu di salah satu perusahaan konstruksi yang berbasis di Bogor. Akibat kesibukan pekerjaan proyek, saya jarang membuat tulisan lagi baik tentang engineering terlebih tentang trip jalan-jalan. Untuk ternak ayam petelur ini, saya mengurusi langsung ternak ayam saya hanya pada saat sedang cuti, biasa sekali dalam dua bulan. Selebihnya sehari-hari dibantu oleh keluarga di kampung. Beternak ayam petelur ini ternyata sangat menarik juga. Saya ingin membagi pengalaman beternak saya secara rutin melalui blog ini, seperti halnya tulisan lain tentang engineering ataupun jalan-jalan.

Baca juga: Uraian Modal Usaha Ayam Petelur 1000 Ekor

Saya memulai rencana saya untuk beternak ayam petelur pada awal tahun 2018 dan baru terealisasi awal tahun 2019. Jumlahnya juga tidak banyak, hanya ratusan ekor. Selain karena hobi, beternak ayam petelur juga ternyata berpotensi menjadi usaha dengan prospek yang menjanjikan serta menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Prediksi kasarnya, menurut hitungan saya, untuk 1000 ekor ayam bisa menghasilkan keuntungan bersih sekitar 10-18 juta perbulan.Tentu banyak faktor yang berpengaruh disini. Lokasi kandang, sumber pakan, penyakit ayam, keterampilan peternak, sampai penjualan.


Foto: Kandang ayam saya

Sudah banyak orang yang menekuni usaha ayam petelur ini, tapi tidak sedikit juga yang gagal. Bagi teman-teman yang ingin memulai usaha ternak ayam petelur, berikut ini ada beberapa keyword yang perlu dipelajari secara detail agar bisa meminimalkan peluang gagal.

1. Lokasi
Pertama kita harus melakukan riset mengenai lokasi. Tiap daerah akan memiliki prospek usaha yang berbeda. Lokasi yang baik dari sisi lingkungan adalah berada jauh dari pemukiman penduduk, karena bau dari kotoran ayam akan cukup mengganggu kenyamanan. Lokasi yang baik dari sisi bisnis adalah yang mudah dalam transportasi, murah memperoleh bahan pakan ayam, dan mahal dalam penjualan telur. 
 2. Kandang
Ada beberapa bentuk kandang yang sering digunakan para peternak ayam petelur. Ada yang menggunakan kandang model baterai, ada yang sistem umbaran. Kandang baterai bisa dibuat dari besi, plastik, kayu atau bambu, tergantung dari kesanggupan modal. Bentuk kandangnya bisa dibuat tipe W, tipe V atau tipe AA. Semua tipe ada kelebihan kekurangan masing-masing. Adapun kandang sistem umbaran tidak banyak digunakan di Indonesia, karena kurang efektif dalam pemanfaatan area kandang.
3. Pullet
Pullet adalah ayam yang siap bertelur. Pullet ini bisa diperoleh dengan dua jalan. Pertama, kita pelihara sejak kecil atau istilahnya DOC (day old chicken). Jadi kita beli DOC berumur satu hari, dirawat dan dipelihara sampai siap bertelur. Kedua, kita beli pullet yang sudah siap bertelur dari peternak lain. Masing-masing ada kelebihan kekurangannya, silahkan dipelajari.
4. Pakan
Pakan adalah makanan ayam. Pakan ayam petelur dipenuhi dari campuran jagung, dedak, dan konsentrat. Konsentrat adalah semacam komponen makanan yang sudah di formulasi sesuai kebutuhan ayam. Jagung dan dedak bisa kita peroleh dari lingkungan sekitar, atau ditanam sendiri. Sedangkan konsentrat dibuat dan dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan peternakan. Merek konsentratnya macam-macam, variasi harga dan menyesuaikan umur ayam.
5. Vaksin
Vaksin adalah pencegah penyakit pada ayam. Perlakuan vaksin pada ayam petelur disesuaikan dengan riwayat penyakit di lokasi kandang dan umur ayam. Ada vaksin yang diteteskan ke mata, ada yang disuntikkan di sayap, ada juga yang disuntikkan di paha.

Baca juga: Penyesalan Saya Selama Kuliah

Inilah beberapa poin sebagai keyword untuk mempelajari usaha ayam petelur berdasarkan pengalaman saya sendiri. Saya akan membagikan pengalaman saya yang lain di tulisan berikutnya. Menurut saya usaha apapun pasti ada tantangan dan kesulitan. Kita tidak akan bisa menghindar. Tapi dengan mempelajari dan memahami terlebih dahulu sebelum memulai usaha, kita bisa meminimalkan kesulitan tersebut. 
Ayo sukses bersama, peternak Indonesia !


Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
Apa isi Blog ini? Catatan perjalanan, opini, dan esai ringan seputar Engineering.
Done