Cerita Suporter: Bursa Transfer Terbaik Chelsea Sepanjang Masa - Fachrul Hidayat
News Update
Loading...

Friday 4 September 2020

Cerita Suporter: Bursa Transfer Terbaik Chelsea Sepanjang Masa

Hari ini Chelsea merampungkan transfer Kai Havertz. Gelandang serang timnas Jerman tersebut dibeli dari klub Bundesliga, Bayern Leverkusen, dengan biaya yang memecahkan rekor belanja klub sepanjang masa.
 
Pengumuman resmi transfer Havertz pagi tadi melalui website resmi Chelsea membuat saya begitu senang dan tak sabar ingin membahasnya di blog saya ini. Kedatangan Havertz melengkapi pendapat saya bahwa bursa transfer musim panas tahun 2020 ini adalah adalah bursa transfer terbaik bagi Chelsea sepanjang masa.
 
Chelsea Transfer via Instagram

Bagi rekan-rekan pembaca yang belum tahu, saya adalah penggemar Chelsea garis lunak. Saya menyukai klub ini, membeli beberapa jersey mereka, berharap mereka selalu memenangkan pertandingan dan memenangkan banyak piala, tapi saya tidak selalu bisa menonton mereka berlaga di TV. 

Saya menonton pertandingan live Chelsea sesempatnya saja. Apalagi kalau siarannya dinihari. Jarang saya sanggup begadang untuk nonton. Paling pagi-pagi baru saya nonton highlights pertandingannya saja melalui kanal-kanal youtube. Makanya saya lebih tepat di sebut fans garis lunak, bukan garis keras.

Kembali ke soal transfer tadi ya. Kai Havertz adalah pemain ke 6 yang merapat ke Chelsea pada bursa transfer kali ini. Sebelumnya sudah ada Hakim Ziyech, Timo Werner, Ben Chilwell, Malang Sarr, dan Thiago Silva. Nah, dari ke 6 pemain baru ini, hanya Malang Sarr yang bukan pemain favorit saya. 5 pemain lain adalah idola saya bahkan sejak mereka belum bergabung ke Chelsea.
 
Sehari-hari saya memainkan Master League di game PES. Di game tersebut, Havertz, Ziyech, Werner, Chilwell, dan Thiago Silva, adalah pemain-pemain yang saya beli. Chilwell bahkan saya pilih menjadi kapten tim saya di game tersebut. Hehe

Beberapa tahun belakangan saya kurang senang dengan beberapa pembelian pemain Chelsea di bursa transfer. Ketidaksenangan saya pertama kali dimulai saat Chelsea membeli Andriy Shevchenko dari AC Milan tahun 2006. Betul bahwa Shevchenko adalah striker yang hebat saat bermain di Liga Italia, namun entah saya merasa dia tidak akan cocok bermain di Inggris.

Berikutnya saya tidak senang saat Chelsea membeli Yossi Benayoun, Raul Meireles, dan Fernando Torres dari Liverpool. Torres mungkin pemain besar, tapi saya merasa tidak senang saja jika Chelsea membeli pemain yang sudah berumur dan telah menjadi idola di klub rival papan atas Liga Inggris. Sama halnya dengan Olivier Giroud dari Arsenal.

Ben Chilwell dari Leichester bagaimana? Leichester bagi saya memiliki level yang berbeda dengan Chelsea dan Chilwell juga baru berusia 23 tahun. Ia masih muda dan tentunya memiliki ambisi untuk berkembang di klub yang lebih besar.

Saya juga tidak senang saat Chelsea membeli pemain yang tidak diproyeksikan untuk jangka panjang. Biasanya yang begini adalah pemain yang sudah tidak muda lagi. Nicholas Anelka, Demba Ba, Loic Remy, Gonzalo Higuain, masuk dalam list ini. Paling parah lagi Alexandre Pato. Untungnya Pato hanya berstatus pemain pinjaman saat bermain untuk Chelsea.

Sebagai pendukung Chelsea sejak kecil, saya dongkol saat klub membeli Alvaro Morata. Pemain ini sudah nampak sekali sulit berkembang dimanapun. Ia sudah berpindah-pindah dari Spanyol ke Italia namun permainannya bagi saya biasa-biasa saja. Eh, malah dibeli Chelsea tahun 2017. Mahal pula. Benar saja, Morata gagal menjadi andalan klub dan dijual kembali entah tahun berapa.

Saya lebih senang saat Chelsea membeli pemain yang fresh, memiliki kemampuan untuk bisa berkembang, memungkinkan untuk membela klub dalam jangka waktu yang lama, dan bisa menjadi kebanggaan fans.
 
Makanya bursa transfer Chelsea kali ini menurut saya sangat baik. Saya menganggap ini adalah bursa transfer terbaik klub sepanjang masa. Havertz, Ziyech, Werner, Chilwell, dan Thiago Silva, adalah pemain terbaik yang memiliki potensi besar untuk membantu klub ini berjaya.
 
Dari nama-nama tersebut, hanya Thiago Silva yang sudah berumur lebih dari 30 tahun. Yang lain masih muda-muda. Havertz bahkan baru berumur 21 tahun dan sudah menjadi andalan timnas Jerman. Chilwell berusia 23 tahun dan sudah mengkapling dengan baik posisi bek kiri di timnas Inggris. Meski sudah kepala tiga, tapi siapa yang meragukan ketangguhan Thiago Silva di garis pertahanan? Ia bisa menjadi mentor yang ideal bagi bek-bek muda Chelsea.

Ziyech adalah winger yang di Ajax dijuluki The Wizard. Kemampuan passingnya kelas satu. Sementara Werner adalah salah satu striker terbaik di Eropa saat ini. Di usia muda, ia telah rajin mencetak gol untuk klubnya dan timnas Jerman.

Transfer-transfer keren ini banyak dipengaruhi oleh campur tangan pelatih kepala yang juga adalah legenda klub, Frank Lampard. Lampard adalah idola saya sejak dulu. Saya mengagumi sepak terjangnya di dalam dan di luar lapangan.
 
Frank Lampard via Instagram

Lampard memilih sendiri pemain-pemain yang ia inginkan dan tak segan turun tangan sendiri membujuk para pemain agar mau bergabung ke Chelsea. Dalam transfer Havertz hari ini, kabarnya Lampard sampai menelpon Havertz lebih dari 10 kali sampai sang pemain resmi menjadi pemain Chelsea.
 
Well, begitulah rekan-rekan. Menjadi pendukung klub seperti saya ini bisa membuat kita gregetan sendiri melihat aktivitas klub kebanggaan di bursa transfer. Saya tidak sabar untuk melihat Chelsea memulai musim ini dengan pemain-pemain barunya. Saya berharap musim ini Chelsea memenangkan banyak pertandingan dan meraih banyak trophy. Keep the blue flag flying high !

Bagikan ke teman-teman anda

Tinggalkan komentar

Notification
Apa isi Blog ini? Catatan perjalanan, opini, dan esai ringan seputar Engineering.
Done