Pekan
ini menjadi hari yang super sibuk bagi kami di proyek PLTA Poso. Bagaimana
tidak, proyek pembangkit listrik yang bertahun-tahun kami kerjakan, akhirnya mencapai pucuknya. Hari ini, Jumat 25 Februari 2022, Presiden Jokowi datang ke proyek dan meresmikan PLTA
Poso 515 MW sekaligus dengan PLTA Malea 90 MW di Tana Toraja.
Beberapa
hari sebelum kedatangan Pak Jokowi, kami sudah berbenah ibarat hendak menggelar
hajatan besar. Kami mempercepat pekerjaan, melakukan pembersihan di area yang
akan dilalui oleh beliau, memasang spanduk-spanduk sambutan dan tentunya
memasang tenda dan panggung untuk presiden dan tamu undangan nantinya.
Baca juga: 5 PLTA Terbesar di Indonesia
Sejak pertama tiba di proyek ini tahun 2015, saya sudah kebagian dua kali menyaksikan bagaimana menyambut
pemimpin negeri. Yang pertama dulu menyambut wakil presiden Pak JK di bulan
Juli 2018 dan kali ini Pak Jokowi. Euforia dan semangatnya kurang lebih sama.
Beberapa hari sebelum kedatangan Pak Jokowi, beberapa orang Paspampres sudah tiba di proyek. Saya yakin ini bagian dari protokol mereka untuk mengecek persiapan dan memastikan keamanan presiden saat tiba nanti.
Pada hari Kamis, sehari sebelum Pak Jokowi datang, Pak JK sudah datang duluan di proyek. Pak JK tentunya dalam kapasitas sebagai tuan rumah mengingat proyek PLTA Poso dan PLTA Malea ini adalah bagian dari Kalla Grup, grup usaha milik keluarga Pak JK.
Saya sampai kaget, sore-sore hari Kamis ketika kami sedang berada di dalam ruang kantor, tiba-tiba pintu di dorong dari luar. Yang muncul di pintu adalah Pak JK dengan senyum-senyum khas nya. Hehe
Pak JK sore itu juga ikut memeriksa persiapan, mengecek ruangan-ruangan, dan melihat sendiri performa turbin PLTA Poso. Tentunya beliau tidak ingin ada kekurangan sebab yang mau datang meresmikan proyek kali ini adalah orang nomor satu di Indonesia.
Dan tibalah hari H, hari kedatangan Pak Jokowi di proyek PLTA Poso. Pagi ini kesibukan di area proyek mencapai klimaks. Pengamanan berlapis-lapis, dan persiapan acara di cek berulang-ulang. Peresmian PLTA Poso dan PLTA Malea dilaksanakan di pelataran Powerhouse PLTA Poso 2B.
Pak Jokowi tiba di proyek sekitar pukul 09.00 WITA menggunakan helikopter Superfuma milik TNI AU. Beliau lepas landas dari Palu dan mendarat di helipad PT Poso Energy.
Dalam kunjungan ini, Pak Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pak Pratikno, Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif, dan Menteri BUMN Pak Eric Thohir. Turut serta dalam rombongan Gubernur Sulawesi Tengah, Kapolda Sulawesi Tengah, dan Pangdam XIII/Merdeka. Bupati Poso juga hadir sebagai tuan rumah.
Sebelum peresmian, Pak JK dalam sambutannya kembali memberikan pencerahan kepada tamu yang hadir. Bahwa, jika pemerintah serius dengan target 23% EBT di tahun 2025, maka kita semua harus bekerja empat kali lebih keras.
As we know, Presiden Jokowi terus mendorong upaya transisi energi dari fosil ke renewable energy sebagai komitmen terhadap permintaan global. Pemerintah menargetkan capaian 23% EBT di tahun 2025, 29% di tahun 2030, dan net zero emision di tahun 2060.
“Kebutuhan
listrik nasional di tahun 2025 kira-kira 80.000 MW. 23% dari 80.000 MW berarti
18.000 MW. Saat ini kita baru punya EBT kira-kira 10.000 MW. Jadi kita msih kurang
8.000 MW dalam waktu 3 tahun kedepan. Artinya setiap tahun kita harus bangun 2.600
MW”.
“Kami dalam waktu 12 tahun ini Pak, cuma bisa bangun 605 MW. Artinya kedepan kita harus bekerja 4 kali lebih cepat”, demikian Pak JK menguraikan dengan detail.
Sebagai pengusaha, Pak JK juga menyempatkan curhat dan menyampaikan keluh kesahnya kepada Pak Jokowi terkait perizinan birokrasi yang masih semrawut.
“Yang ini negosiasi kita butuh 5 tahun pak. Baru negosiasi sudah 5 tahun, kerja di lapangan 7 tahun. 12 tahun baru beres. Mudah-mudahan ini dengan Dirut (PLN) baru, bisa lebih cepat. Mungkin setahun cukup ya”, kata Pak JK.
Bak gayung bersambut, Pak Jokowi dalam sambutannya segera meneruskan kekesalan Pak JK kepada Dirut PLN Pak Darmawan Prasodjo yang juga hadir dalam acara peresmian.
“Yang ingin saya tekankan pada pagi hari ini agar birokrasi, utamanya di PLN itu betul-betul, Pak Dirut, diperhatikan. Jangan sampai ada keluhan lagi seperti tadi disampaikan oleh Pak Jusuf Kalla, negosiasi dan perizinan itu sampai lebih dari 5 tahun”.
“Sekuat apapun, orang ngurus sampai lebih dari 5 tahun, kecapean ngurus izin belum bekerja di lapangan. Untung Pak JK dan manajemen Kalla Grup ini tahan banting. Coba kalau ndak, ya sudah mundur duluan”. Kata Pak Jokowi disambut tepuk tangan para tamu.
Tak
lupa dalam sambutannya, Pak Jokowi menyatakan apresiasi kepada Kalla Grup atas
komitmennya mendukung program transisi energi yang sedang digenjot oleh pemerintah.
“Kita tahu saat ini dunia global mendesak, mengajak, dan memberikan support kepada semua negara untuk menggeser pemakaian energi fosil utamanya batubara untuk masuk semua ke energi bersih. Saya sangat menghargai apa yang sudah dikerjakan oleh Kalla Grup dalam membangun hydropower baik yang ada di Sulawesi Tengah, di Mamuju nanti, dan di Kerinci”.
Sehabis menyampaikan sambutan, Pak Jokowi didampingi oleh Pak JK, Gubernur Sulawesi Tengah, Bupati Poso, dan beberapa menteri, memencet tombol sirine yang menandakan peresmian operasi PLTA Poso 515 MW dan PLTA Malea 90 MW.
Setelah
acara peresmian, Pak Jokowi langsung menuju ke helipad untuk terbang kembali ke
Palu. Kabarnya beliau akan lanjut ke Kota Bitung, Sulawesi Utara untuk
meresmikan jalan tol disana.
Untuk Pak Jokowi dan Pak JK, dua tokoh bangsa yang bersahaja, saya doakan semoga selalu diberikan kesehatan, dan selalu berani mengambil langkah-langkah taktis dan cepat untuk kemajuan negeri ini.
Setelah peresmian oleh Pak Jokowi, PLTA Poso 515 MW telah resmi beroperasi dalam jaringan kelistrikan di Sulawesi. PLTA Poso siap menyetrum Sulawesi.
Sebagai salah satu orang yang ikut serta terlibat dalam pembangunan PLTA Poso, saya hanya bisa ikut berbangga. Semoga PLTA Poso selalu handal dalam sistem dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat luas khususnya bagi Kabupaten Poso.
Selamat
berlayar PLTA Poso !