Fachrul Hidayat
News Update
Loading...

Sunday 14 January 2018

Sejuknya Taman Anggrek Bancea

taman anggrek bancea poso

Taman Anggrek Bancea adalah taman wisata alam yang terletak di pesisir danau Poso, tepatnya di Desa Bancea, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Menurut penuturan beberapa warga Poso, taman ini adalah wisata andalan kabupaten Poso di penghujung tahun 90an. Ditumbuhi ribuan jenis tanaman anggrek, termasuk anggrek hitam dan anggrek bulan yang adalah dua jenis tanaman langka, taman anggrek Bancea pernah menarik banyak pengunjung. Sayangnya, entah akibat pengeloaan yang kurang baik atau lokasi yang jauh dari pemukiman, Taman Anggrek Bancea kini sepi pengunjung, bahkan bisa dikatakan terbengkalai.

Baca juga: Pendakian Gunung Semeru - Malang dan Ranupani

taman anggrek bancea poso

Akses ke lokasi taman anggrek Bancea bisa ditempuh via darat dengan mobil atau motor dan juga bisa dengan transportasi air melalui danau Poso. Taman ini berjarak sekitar 50 km dari Tentena, kota di sisi utara danau Poso dan 25 km dari Pendolo di sisi selatan danau Poso. 

Setiba di kawasan taman anggrek Bancea, pengunjung akan disambut papan sambutan disertai tata tertib pengunjung yang terpajang di sisi jalan, bersebelahan dengan bangunan pos pembelian tiket yang kini sudah kosong. Selanjutnya lalu memasuki taman melalui penurunan dengan tangga beton yang terjal untuk sampai di sisi bawah taman yang berdampingan dengan tepi danau Poso.


taman anggrek bancea poso

Meskipun kini tak terurus dengan baik lagi, taman anggrek Bancea tetap saja adalah alam warisan Tuhan yang punya kekuatannya sendiri. Datanglah ke tempat ini kapan saja. Keseimbangan alam selalu bekerja dan menciptakan suasana hutan yang sejuk nan meneduhkan hati yang akan membuat anda betah berlama-lama berada di kawasan ini.

Lalu jika tanaman anggrek sudah tak terawat dan jumlahnya tak sebanyak dahulu lagi, kini apa saja yang bisa dilakukan di taman anggrek Bancea?

Baca juga: Camping di Padamarari, Selayang Pandang Danau Poso

Camping di Tepi Danau Poso


Taman anggrek Bancea adalah lokasi berkemah yang sangat nyaman. Pada sisi taman yang berdampingan langsung dengan danau Poso, terdapat tempat rata yang luas dan bisa dijadikan camping ground. 

taman anggrek bancea poso

Bagi anda yang senang berkemah, taman ini bisa jadi pilihan yang tepat. Terlebih bila anda menyukai lokasi berkemah yang sunyi dan sejuk. Pepohonan rindang di sekeliling camping ground serta teduhnya air danau Poso disebelahnya akan membantu anda menikmati aroma berkemah yang sesungguhnya.

Baca juga: Sepuluh Ribu Gerbang di Fushimi Inari Kyoto, Jepang

Jikapun anda tak ingin berkemah tapi anda butuh tempat untuk beristirahat, di taman anggrek Bancea terdapat bangunan yang bisa anda jadikan tempat mampir dan beristirahat di terasnya. Lokasinya pun tak jauh dari tepi danau Poso.

taman anggrek bancea poso



Berenang dan Bermain Pasir


Bercerita wisata yang berhubungan dengan danau Poso tentu tak afdal rasanya kalau tidak berenang. Siapa yang tidak senang berenang di air tawar jernih dengan pasir yang bersih? Di taman anggrek Bancea anda bisa merasakan sensasi berenang di sisi danau Poso yang sunyi. Tak akan banyak orang berlalu lalang ataupun perahu bising berseliweran. Mungkin rasanya seperti berenang di sebuah pulau milik sendiri.

taman anggrek bancea poso

taman anggrek bancea poso

Di taman ini anda bisa berenang ataupun berendam sepuasnya sambil sesekali bermain pasir bersama rekan pun keluarga. Disalah satu sisi taman terdapat tiang-tiang kayu bekas dermaga yang bisa jadi pegangan anda jika lelah berenang. Jika beruntung, ikan-ikan kecil habibat asli danau Poso yang ramah akan mendampingi anda berenang.


Demikianlah wisata alam taman anggrek Bancea kini. Meskipun sudah tidak ramai pengunjung, namun tetap saja kawasan ini adalah salah satu alternatif wisata Kabupaten Poso, terutama di wilayah sekitar danau Poso.  Kesejukan alamnya yang terjaga serta suasana sunyi jauh dari hiruk pikuk keramaian menjadikan lokasi ini sangat pas bagi anda yang ingin 'bersembunyi' dari penatnya aktivitas sehari-hari.

Thursday 31 August 2017

Trip ke Pulau Togean - Kapal Ampana ke Kadidiri

Ini 31 Agustus 2017, tepat 9 Dzulhijjah. Besok adalah hari raya Idul Adha 1438 H dan malam ini kami ber-10, teman-teman kerja di proyek Poso, sudah berada dalam perjalanan menuju Ampana, kota di pinggir selat Sulawesi. Terencana dalam 3 hari kedepan kami akan mengambil jatah berlibur dari penatnya pekerjaan proyek untuk berkunjung ke kepulauan Togean, tempat berlibur yang kurang hits di Indonesia tapi membahana sampai ke mancanegara. Sampai tadi siang kami rencananya mau naik sepeda motor saja, tapi entah anugerah dari mana tiba-tiba bos di proyek menawarkan pakai mobil operasional kantor. Jadi kami dengan senang hati sangat setuju.

Alunan lirik-lirik lagu mas Duta Sheila on 7 menemani saya mengemudikan Toyota Avanza baru tipe E melaju santai menerobos jalan trans sulawesi, dari kota Tentena, Kabupaten Poso. Bersama saya 5 orang teman dan sisanya 4 orang lagi di mobil sebelah, mobil pribadi milik teman. Kami tadi meninggalkan Tentena sekitar pukul 20.00 setelah sebelumnya menyantap makan malam berupa mie ayam. Perjalanan ke Ampana lumayan lancar, kendaraan lain tidak begitu ramai. Jalan raya mulus, tapi sesekali ada lubang menganga di tengah jalan.
Jam tangan membaca angka 00.02, pukul 12 malam kami memasuki kota Ampana. Saya menelpon teman untuk meminta alamat. Sebelumnya kami sudah kontak salah satu teman yang tinggal di Ampana untuk ijin menginap di rumahnya. Bagi teman-teman yang datang kesini dan tak punya kenalan, di kota Ampana tersedia beberapa penginapan. Tinggal tanya saja ke orang-orang disana jika sudah sampai. Harga 150 ribuan permalam. Saya ingat jaman mahasiswa, jalan sama teman-teman begini selalu bawa tenda. Jadi nginap dimana saja jadi. No room no problem.
 


Kepulauan Togean tujuan jalan-jalan kami ini terletak di bagian selatan perairan teluk Tomini, secara administratif berada di wilayah kabupaten Una-Una, provinsi Sulawesi Tengah. Gugusan kepulauan yang terus didatangi turis ini terdiri dari 6 pulau besar dan puluhan pualu-pulau kecil. Pulau-pulau inilah yang menawarkan destiansi wisata yang menarik bagi para pengunjung. Jadi tinggal pilih mau ambil penginapan di pulau mana, sesua dengan tebal dompet tentunya. Pulau terbesar yaitu Wakai, sekaligus menjadi pulau transit untuk mengunjungi pulau-pulau kecil yang lain.

Kota Wakai bisa diakses via laut dari pelabuhan Ampana dan bisa juga dari Gorontalo. Jika dari Ampana kita bisa menggunakan speed boat menuju Wakai. Tiket bisa dibeli di kantor pelabuhan Ampana, harga Rp. 130.000 untuk sekali perjalanan, jarak tempuh sekitar 1 jam. Rencana perjalanan hari pertama besok kami akan menyebrang dari pelabuhan Ampana, transit dan sambung perahu di pelabuhan Wakai, lalu menginap di salah satu pulau kecil andalan wisata Togenan, pulau Kadidiri.


Keesokan harinya di rumah teman, kami bersiap melaksanakan shalat Idul Adha, di mesjid desa Labuan, kota Ampana, mesjid terdekat dari tempat kami menginap yang kebetulan juga dekat dengan pelabuhan Ampana. Pagi-pagi beberapa teman sudah membeli tiket speed boat menuju Wakai. Penyeberangan ke Wakai hanya sekali dalam sehari. Pada hari-hari normal berangkat dari Ampana pukul 10.00, dan kembali lagi dari Wakai pukul 12.00. Berhubung hari ini hari raya, jadi akan berangkat pukul 13.00. Selesai shalat kami masih sempat berkeliling kota dan berkunjung ke pantai pasir putih, wisata andalan kota Ampana.

Sehabis Jumatan, kami berangkat dari pelabuhan Ampana. Setelah beberapa menit mengatur penumpang, speed boat bernama 'Hercules' tancap gas. Saya beserta rombongan yang masih enerjik dan penuh semangat sudah duduk rapi didalam ruangan kapal. Speed boat ini terdiri dari 36 seat, tapi menurut bincang-bincang saya dengan supirnya, bisa muat sampai 50 penumpang. Ada banyak turis asing di dalam kapal, ada juga wisatawan lokal.

 

Lumayan membosankan juga perjalanan menuju Wakai. Di goyang ombak di lautan lepas, terhempas kiri-kanan. Beberapa teman keluar untuk berfoto-foto di bagian belakang kapal. Kurang lebih satu jam kapal mulai memasuki kawasan laut dengan beberapa pulau kecil yang didominasi karang. Lalu tidak lama kemudian kapal bersandar di pelabuhan laut Wakai. Tampak rumah-rumah warga menghiasi sisi laut. Di pelabuhan ini juga terdapat kantor pelabuhan, tempat untuk membeli tiket kapal kembali ke Ampana.

Kami bergegas mengambil tas masing-masing lalu turun. Dua buah perahu motor sudah menunggu. Perahu inilah yang akan mengantar kami ke Pulau Kadidiri, tempat kami akan menginap. Sebagai informasi, penginapan di Kadidiri nanti sudah kami pesan sejak di Ampana, dan jemputan perahu ini sudah termasuk didalam layanan penginapan. Jadi tanpa banyak urusan lagi kami segera membagi diri ke dua perahu tadi dan langsung berlabuh meninggalkan pelabuhan Wakai.


Jarak tempuh ke Kadidiri sekitar 40 menit. Beberapa teman tertidur selama diatas kapal menuju Kadidiri. Saya berbincang-bincang dengan pengemudi perahu yang tampak sudah tua. Katanya dalam sehari kapal bapak ini bisa 2-4 kali bolak balik Wakai-Kadidiri. Kadang untuk mengantar tamu, ataupun sekedar mengantar barang-barang kebutuhan penginapan.
Jarum jam mendekati pukul 16.00 sore ketika kami tiba di Kadidiri. Jejeran penginapan tampak dari jauh. Belakangan saya baru tahu bahwa penginapan di Kadidiri ini ada 3 level. Yang paling ujung dan paling mahal adalah Paradise Cottage. Konon kabarnya kamar paling murah disana seharga 500 ribu permalam. Entah benar atau tidak soalnya saya juga tidak sempat bertanya ke pihak penginapan. Kebanyakan yang menginap di Paradise adalah turis-turis. Penginapan kedua yang ditengah namanya Black Marlin. Setingkat dibawah Paradise. Saya lihat di Black Marlin ini tersedia dive corner, tempat untuk menyewa alat-alat selam yang lengkap. Penginapan yang paling murah adalah Pondok Lestari. Ini betul-betul terjangkau biaya menginapnya. Rp 160.000 untuk kamar mandi luar dan Rp 250.000 yang kamar mandi dalam, include makan 3 kali sehari dan coffee corner sepuasnya.
Dan coba tebak teman-teman, kami pilih penginapan yang mana?

Betul. Karena kami ini anak-anak muda baik dan tak suka boros, kami sepakat di penginapan 160 ribu pondok Lestari, termurah sepulau Kadidiri. Haha

Berfoto di halaman pondok Lestari

Bagitu tiba di daratan pulau Kadidiri, kami segera menyimpan barang di dalam kamar Pondok Lestari, mengeluarkan peralatan snorkeling dan segera kembali ke perahu. Jadwalnya, sore ini juga kami akan diantar ke spot pertama, Jelly Fish Lake. Teman yang tak punya alat snorkeling sendiri bisa menyewa di Pondok Lestari ini. Harga Rp. 25.000 perhari.

Perahu meluncur lagi di lautan, menyusuri beberapa pulau kecil. Sekitar setengah jam sampai di sebuah dermaga. Ini salah satu spot favorit di kepulauan togean, Jelly Fish Lake. Sebuah danau yang dihuni jutaan Ubur-ubur. Di danau ini, kita bisa berenang, snorkelingan, dikelilingi banyak Ubur-ubur yang ramah dan aman. Kami segera berganti kostum, menyiapkan alat snorkeling, dan langsung berenang ria sambil mengabadikan beberapa foto.

Berenang bersama Ubur-ubur 
Source: virustraveling.com

Sekitar dua jam berenang kami mulai kedinginan dan memutuskan untuk kembali ke penginapan. Kami tak sabar melewati malam di pulau Kadidiri. Beberapa menit kemudian perahu kami membelah ombak kecil dalam perjalanan kembali ke penginapan, diiringi pemandangan sunset laut lepas yang emejingg.

Baca juga: Penyesalan Selama Kuliah

Malam di pulau Kadidiri adalah salah satu malam terindah yang pernah saya lihat. Exotisnya pulau ditengah laut, penginapan menghadap pantai dengan lampu yang berkedip-kedip, suara bercengkrama orang-orang di café, beberapa lalu lalang di pantai bertelanjang kaki bermain pasir, dan tampak lebih banyak pengunjung dari luar negeri daripada pengunjung local macam kami. Saya menghabiskan seperempat malam berbincang dengan beberapa pengunjung dari Sorowako yang datang ke Kadidiri membawa alat selam komplit. Pengen rasanya pinjam untuk besok tapi malu juga mau minta.

Sekitar pukul 2 dinihari baru bisa terlelap tidur. Rencana kami, besok akan berkunjung ke 2 spot. Pagi berenang di dive spot California dan lanjut ke Pulau Papan yang terkenal dengan jembatan kayunya yang menghubungkan pulau. Dive spot California adalah yang terbaik se pulau Togean, pemandangan bawah laut yang keren dengan ikan-ikan kecil yang ramah. Saya akan ceritakan di tulisan saya berikutnya.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Cheers !


Wednesday 4 May 2016

Pendakian Gunung Semeru - Malang dan Ranupani

Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi. (Soe Hok Gie)


Suasana hening di dalam kereta api Majapahit jurusan Pasar Senen – Malang. Hanya bunyi rel kereta berdetak berirama. Malam itu dari Jakarta saya bertolak menuju kota Malang, Jawa Timur. Dalam rangka memanfaatkan jatah cuti kantor, saya hendak memenuhi cita-cita sejak masih kuliah dulu, mendaki gunung Semeru, salah satu gunung yang terkenal dan banyak dikunjungi pendaki di tanah Jawa. Selama 6 tahun kuliah di Makassar dulu, keinginan mendaki gunung ke Jawa bagi saya ibarat pungguk merindukan bulan. Boro-boro beli tiket ke Jawa, buat makan dan bayar kontrakan saja kewalahan. Haha.

Adek laki-lakiku, Kiki, yang kini sudah semester 10 kuliah di Makassar, saya ajak sekalian. Ia juga senang mendaki gunung, ikut-ikutan kakaknya. Beberapa hari lalu ia berangkat dari Makassar dengan membawa serta peralatan mendaki lengkap dan kami berjumpa di Bogor. Kami berdua saja dalam pendakian kali ini.


Di gunung Semeru, tujuan kami ini, bersemayam salah satu tokoh pemuda yang saya kagumi, Soe Hok Gie. Perjalanan hidupnya yang idealis nan romantis, serta kata-katanya yang tajam membuat kisahnya banyak digandrungi anak-anak muda. Sayangnya ia harus mati muda akibat menghirup gas beracun dalam perjalanan mendaki gunung Semeru tahun 1969.

Baca juga: Pendakian Gandang Dewata - Mencari Mayor Latang

Jam 11 siang hari selasa keesokan harinya, kami tiba di stasiun Kota Baru, Malang. Berarti waktu tempuh Jakarta – Malang sekitar 18 jam, karena kemarin kami berangkat dari stasiun Senen, Jakarta, pukul 17.00 sore. Ini pertama kali saya ke Malang, begitu juga Kiki. Dari stasiun Kota Baru ini selanjutnya kami harus menuju terminal Arjosari, untuk mencari angkutan menuju pasar Tumpang. Di pasar Tumpang nanti baru naik Jeep menuju Ranupani, desa terakhir di kaki gunung Semeru.

Kami bergegas keluar dari gerbang stasiun dan mencari angkot menuju terminal Arjosari. Angkotnya warna biru. Saya menjelaskan ke pak supir bahwa kami hendak ke pasar Tumpang. Sekitar 15 menit perjalanan, kami tiba di terminal Arjosari. Oleh pak supir kami diturunkan pas dibelakang angkot berwarna putih jurusan pasar Tumpang, tujuan kami selanjutnya. Saya dan Kiki langsung masuk dan duduk kalem berjejer di kursi belakang. Arjosari ke pasar Tumpang lumayan jauh juga, kira-kira sejam lebih di dalam angkot.

Sesampainya di pasar Tumpang, kami turun dan langsung disambut senyum-senyum bersahabat khas pendaki dari rekan-rekan pendaki yang sedang nongkrong di pasar Tumpang ini.

Dari sabang sampai merauke, dimanapun menemukan kumpulan anak-anak muda berpenampilan seadanya dengan carrier-carrier besar, jangan ragu untuk berkenalan, sok akrab, membaur, lalu ikut nimbrung. Dijamin akan serasa berjumpa kawan lama yang sudah puluhan tahun tak jumpa. Dalam hitungan menit saja kami sudah ikut minum kopi dari termos milik entah siapa di kumpulan anak muda di depan pasar Tumpang. Mereka beragam asalnya, kebanyakan pendaki dari Jawa. Mungkin saat itu hanya kami berdua, saya dan Kiki yang dari Makassar. Dari sini tujuan kami semua sama, menuju Ranupani.


Jadi dari pasar Tumpang ini untuk menuju Ranupani, kita menggunakan mobil Jeep. Mobil Jeep ini akan berangkat jika sudah cukup 12 orang penumpang, itu untuk meringankan biaya sewa. Satu Jeep ke Ranupani sewanya 650 ribu. Jadi jika ada 12 orang pendaki, perorang hanya bayar 55 ribu rupiah. Teman-teman pendaki yang banyak duit dan tak ingin sempit-sempit di Jeep, bisa berangkat meski tak cukup 12 orang. Tapi bayaran tetap sama 650 ribu. Saya dan Kiki yang kere dan senang rame-rame, tentu memilih berangkat dengan teman sebanyak-banyaknya, kalau bisa malah 20 orang biar lebih murah, hehe. Beberapa jeep yang rombongannya sudah cukup, satu persatu mulai tancap gas, menuju Ranupani.

Baca juga:
Camping di Padamarari, Selayang Pandang Danau Poso

Sambil menunggu Jeep rombongan kami cukup 12 orang penumpang, kami mengurus surat izin mendaki di loket yang tersedia di pasar Tumpang. Salah satu persyaratan mendapatkan surat izin adalah melampirkan keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit. Berhubung kami belum menyiapkan surat tersebut, maka kami terlebih dahulu mengurusnya di sebuah puskesmas di belakang pasar Tumpang.

Setelah semua tuntas, kami menyempatkan diri masuk ke pasar untuk melengkapi logistik pendakian. Saya mengecek kembali catatan peralatan dan bahan makanan yang harus kami bawa, dan memastikan semua lengkap. Bagi saya, persiapan sebelum mendaki adalah 70% dari keberhasilan pendakian. Pendaki yang expert saja bisa celaka jika tanpa persiapan yang matang, apalagi saya dan adik yang masih cupu.

Naik Jeep ke Ranupani sangat keren rasanya, ibarat berada di film. Carrier-carrier diikat di badan Jeep, dan kami penumpangnya menggantung disekeliling mobil, berpegang dimana saja. Para pengemudi Jeep ini tampak sekali sangat lihai dan gesit. Dari pasar Tumpang kami meninggalkan kota menuju jalanan pegunungan yang mulai terjal dan sempit, tapi mobil-mobil Jeep ini tetap melaju kencang. Kami berpapasan dengan beberapa mobil Jeep lain dari arah berlawanan dan saling menyapa meski hanya dengan bunyi klakson.


 
Desa Ranupani berada pada ketinggian 2100 mdpl, menjadikannya salah satu desa tertinggi di Indonesia. Pada suhu-suhu ektrim, Ranupani bisa mencapai suhu -4 derajat celsius. Nama Ranupani sendiri sebenarnya adalah nama sebuah danau yang terletak di desa tersebut. Mata pencaharian penduduknya adalah bertani dan berkebun.

 Source: agentwisatabromo.com


Kami tiba di Ranupani sekitar pukul 17.00 sore hari, langsung disapa oleh suhu dingin dan kabut khas pegunungan. Suasana desa sangat terasa. Saya dan Kiki mampir di salah satu warung di pinggir danau Ranupani, menikmati kopi sambil bincang-bincang dengan beberapa rekan pendaki yang juga ngopi di warung tersebut. Air danau Ranupani tampak tenang dan teduh dengan pohon-pohon, tapi banyak sampah plastik berceceran di pinggirnya. Terkutuklah orang yang membuang sampah di danau ini, umpatku dalam hati.

   Source: nge-baca.blogspot.com

Rencananya kami akan memulai pendakian besok pagi menuju Ranukumbolo. Malam ini kami akan menginap di basecamp yang tersedia di Ranupani. Untuk teman-teman pendaki yang masih kekurangan peralatan, atau malas bawa peralatan sendiri dari rumah, di Ranupani juga tersedia beberapa tempat penyewaan alat-alat mendaki, seperti tenda, kompor, senter, dan lainnya.

Baca juga: Mengapa Mahasiswa Teknik Harus Menonton Film 3 Idiots?

Malam harinya di basecamp Ranupani, seperti halnya di basecamp pendakian gunung-gunung yang lain, kami berjumpa dan berkenalan dengan banyak rekan pendaki yang lain, dari berbagai daerah. Sama sekali tidak sulit untuk akrab dengan mereka. Kita berbincang dengan obrolan yang melanglang buana kemana-mana, menyeduh bercangkir-cangkir kopi sambil menyapa para pendaki yang masih berdatangan sampai larut malam.


Malam ini cerah, meski suhu dingin begitu kuat mengepung. Kami tertidur berjejer melantai di pelataran basecamp Ranupani, menyulam mimpi untuk memulai  pendakian esok hari, menuju Mahameru, tanah tertinggi Jawa.

Friday 27 March 2015

Gagal Paham




 Source: Istockphoto
 
Dulu waktu masih kuliah, BBM baru rencana dinaikkan saja, kau kawanku, sudah turun pimpin demonstrasi. 
Tak peduli kong-kalikong dibalik naiknya BBM.
Tidak ada urusan pemerintah butuh dana segar untuk pembangunan infrastruktur.
Tidak ada urusan pengalihan subsidi ini itu.
Tidak ada urusan penyesuaian harga minyak dunia.
Kau tak mau tahu.
Kata buku memang begitu, rakyat itu tak perlu tahu.
Toh tugas pemerintah itu ya bikin senang rakyat.
Buat apa punya pemerintah kalau hidup malah makin susah.

Pokoknya harga BBM naik, itu bikin susah kita, bikin susah orang tua kita dikampung, dan katamu bikin susah rakyat, maka kau demo.
Mau berhasil atau tidak itu urusan belakangan. Pecah dulu.
Itu ajakanmu padaku kala itu.
Kagum saya, meskipun jarang ikut.

Kini kita sama-sama bukan mahasiswa.
Kau jadi politikus, saya bekerja serabutan.
Bedanya kau sudah paham mengapa pemerintah harus menaikkan harga BBM.
Dan saya tetap tak paham.

Bogor, 28 Maret 2015
Hari ini BBM naik lagi.


Friday 20 March 2015

Calon Sarjana Teknik Mesin? Plan A Head!

Saya membuat tulisan ini untuk berbagi pengalaman bagi rekan-rekan mahasiswa yang kebetulan saat ini sedang bersusah payah menyudahi kuliah di jurusan Teknik Mesin, rekan-rekan yang barangkali sedang menyusun tugas akhir atau menunggu wisuda. Bahasa singkatnya, calon sarjana Teknik Mesin.

Jika kalian termasuk didalamnya maka saya turut prihatin. Bagi saya dulu, itu adalah salah satu masa-masa yang tak terlalu bahagia. Begitu berat dan sulit. Tapi jika kelak kalian berhasil melaluinya dan lulus dengan baik, maka saya ucapkan selamat. Kalian berada di jalan yang benar untuk cita-cita yang baik di masa depan, penuh dengan suka dan duka. 

Baiklah, jadi sebelum tulisan ini berganti arah menjadi novel romantis, saya ingin membagikan beberapa poin yang setelah saya alami sendiri, saya berkesimpulan bahwa poin-poin ini perlu dipersiapkan seorang calon sarjana Teknik Mesin sebelum memutuskan lulus dari bangku perkuliahan. 

Via: storify.com

Setelah lulus nanti, tentu berbagai jalan telah terencana bagi masing-masing calon sarjana Teknik Mesin. Beruntunglah jika kalian memiliki kemampuan untuk berpikir dan membangun usaha sendiri, lalu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Itu jelas tujuan utama pendidikan tinggi di negeri kita. Namun jika kalian ingin menjadi pekerja biasa saja, maka jangan khawatir, kalian mahasiswa Teknik Mesin berada di jurusan yang tepat untuk mendapatkan pekerjaan yang keren. Pekerjaan sebagai Mechanical Engineer akan memberikan pengalaman dan penghargaan yang layak bagi yang giat berusaha dan didukung nasib baik. Nah, sembari berjuang menyelesaikan kuliah, persiapkan beberapa hal berikut ini agar nanti saat sudah lulus, kalian lebih matang dan siap menjemput masa depan dengan bekerja di perusahaan-perusahaan berkelas. 

Baca juga: Mengenal Profesi Fitter, Ujung Tombak Konstruksi Mekanikal 

Reformasi Attitude

Saya tulis paling awal yaitu tentang perbaikan attitude alias karakter sikap. Tidak satupun perusahaan yang tidak mengutamakan parameter 'attitude' ini bagi pekerjanya, tak terkecuali bagi lulusan Teknik Mesin. Ini nampak jelas dalam banyak perekrutan yang mereka adakan, pasti diisi dengan tes attitude, tes psikologi, tes kepribadian atau semacamnya. Itu untuk mengetahui karakter kita sebagai calon karyawan. Teman saya, seorang Psikolog, mengatakan bahwa 'kaum' mereka dapat membaca sifat kita semudah membaca buku. Artinya mudah sekali bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui karakter dari calon-calon karyawannya. Ini jelas masalah besar bagi kita, calon karyawan, yang masih sulit mengontrol sikap. Karakter sikap ini tak mudah diubah secara instan. Beruntunglah kalian yang selama di kampus banyak berorganisasi, banyak bergaul, maka tentu sedikit banyak paham bagaimana seharusnya memposisikan diri dalam lingkungan, berinteraksi dengan orang lain. Mulai dari sekarang, biasakanlah menjaga sikap, berbuat baik, membangun karakter pekerja keras dan mudah belajar hal-hal baru. Itu akan sangat membantu, tak hanya untuk melalui tes seleksi tapi juga untuk bertahan di dunia kerja nantinya.

Tingkatkan Kemampuan Akademik

Jika masih ada yang mengatakan bahwa pelajaran kuliah tak dipakai di dunia kerja, saya punya dua kemungkinan. Pekerjaan yang tak sesuai dengan cita-cita, atau dulu kuliahnya salah jurusan. Haha. Asal benar-benar bekerja sebagai seorang Mechanical Engineer, saya pastikan pekerjaan kita sehari-hari tak akan jauh-jauh dari pelajaran kuliah. Untuk itu, persiapkan diri dengan memahami kembali materi-materi kuliah. Kalaupun tak mampu dengan isi-isinya, minimal pahami kulit-kulitnya. Beberapa ilmu Teknik Mesin yang menurut saya paling banyak dijumpai di pekerjaan yaitu Statika Struktur plus Mekanika Kekuatan Material, dan Mekanika Fluida. Ilmu yang lain tentu dibutuhkan sesuai bidang kerjanya. Jangan lupa pahami baik-baik dasar-dasar hitungan matematika. Jangan sampai seperti saya. Dulu saat tes kerja pertama, rumus luas dan keliling lingkaran saja masih tertukar-tukar.

Amankan IPK

Memang kadang-kadang nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tertulis di ijazah tak selalu mewakili kemampuan akademik seseorang. Namun nilai IPK yang tinggi akan sangat dibutuhkan dalam tahap seleksi berkas. Pengalaman saya, pastikan saat lulus IPK kalian sudah berada diatas angka 3 out of 4 scale. Beberapa perusahaan kadang tidak menerima lagi calon karyawan yang ber-IPK dibawah 2,7. Meskipun misalnya kita cukup cerdas, namun kadang kita tak sempat membuktikan kecerdasan kita pada perusahaan karena harus ditolak diawal seleksi gara-gara IPK jeblok. Beberapa perusahaan kadang lebih spesifik melihat pada nilai mata kuliah kita yang akan mereka butuhkan. Perusahaan konstruksi misalnya, biasanya mereka akan melihat nilai Statika Struktur kita, bagus atau tidak. Lalu ditanyakan lagi saat tes wawancara. Jadi jangan main-main dengan IPK. Jika saat ujian semester kita kenal semboyan 'posisi menentukan IPK', maka saat seleksi kerja kira-kira berubah menjadi 'IPK menentukan posisi'. Haha 

Baca juga: Blog Mechanical Engineering Terbaik Indonesia

Kuasai Beberapa Software

Ada banyak software yang berkaitan dengan pekerjaan seorang Mechanical Engineer. Lulusan Teknik Mesin akan bernilai plus jika mampu mengoperasikan perangkat-perangkat lunak tersebut. Jika tak bisa banyak-banyak, minimal sekali yang harus kita kuasai sebelum lulus kuliah adalah AutoCad. Percaya saya, software gambar teknik itu tak akan jauh dari lingkup pekerjaan kita nantinya. Perusahaan memang biasaya menyiapkan seorang drafter, yang bisa menggambar ide-ide teknis yang kita hasilkan. Namun akan sangat repot jika kita tak paham sedikitpun tentang pembuatan gambarnya. Ada banyak tempat kursus kalau ingin cepat mahir, belajar otodidak pun tak masalah. Software lain misalnya CadWorks, CadMechanical, Caesar II, PipeFlow, SolidWorks, dan lainnya, tentu makin banyak menguasai akan makin baik. Lalu jangan sampai kalian lulus kuliah tanpa menguasai Microsoft Office, minimal Word and Excel. Parah itu kalau sampai kejadian.

Miliki Skill Lain yang Mendukung

Menjelang saat-saat terakhir dikampus, manfaatkan juga untuk menggali dan mendapatkan skill yang kira-kira akan mendukung cita-cita. Tak melulu harus berkaitan dengan akademik asal itu positif. Misalnya hobi menyelam dan naik gunung. Kembangkan itu menjadi skill yang unik dan berprestasi. Seorang yang masih sempat memenuhi hobinya disela-sela kesibukan kuliah, jelas bukan orang biasa-biasa. Sangat mungkin perusahaan akan memprioritaskan seorang yang punya banyak kemampuan dari pada orang lain yang hanya bisa bekerja normal. Satu skill plus yang penting, sangat penting malah, adalah kemampuan bahasa asing, minimal bahasa Inggris. Semakin besar skala perusahaan, biasanya tingkatan persyaratan bahasa asingnya pun kadang makin tinggi. Menguasai bahasa Inggris adalah modal yang sangat besar untuk memasuki karir impian.

Jelajahi forum-forum Engineer

Saat ini info-info dan diskusi diskusi online banyak bertebaran di internet. Terlibatlah didalamnya. Temukan forum-forum Engineer di social media yang sesuai minat, lalu belajarlah dan dapatkan info update terkait dunia kita ini. Melalui forum-forum online ini, minimal kita tahu macam-macam karir yang sesuai dengan kemampuan kita. Tidak jarang info recruitment juga tersebar di forum-forum tersebut. Misalnya facebook page 'Mechanical Engineer", atau 'Piping Engineer Indonesia', ada juga website Migas Indonesia, Persatuan Insinyur Indonesia, atau grup yahoo 'Milis Migas Indonesia'. Macam-macamlah, temukan sendiri dan mulailah bergaul sebagai seorang calon Engineer meskipun baru di dunia maya. Jika memungkinkan, berhubunganlah dengan rekan-rekan Engineer lain. Filosofi 'banyak teman banyak rejeki' pasti ampuh sampai jaman manapun.
Cukup itu saja, beberapa poin saya bagi calon sarjana Teknik Mesin sebelum memutuskan lulus kuliah. Jangan terlena dengan tuntutan menyelesaikan kuliah saja. Sadarilah bahwa masa setelah kuliah benar-benar penting dipersiapkan. Lalu diatas semua itu, tentulah mohon doa dan banyak restu dari kedua orang tua. Jika niat baik dan kerja keras yang tulus memandumu, meniti karir sebagai seorang Mechanical Enginer adalah pilihan cita-cita yang sangat menantang dan cerah terang di masa depan. Plan A Head !

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
Apa isi Blog ini? Catatan perjalanan, opini, dan esai ringan seputar Engineering.
Done