Fachrul Hidayat
News Update
Loading...

Saturday 7 September 2019

Hydraulic Ram Pump, Solusi Masalah Air di Pegunungan

Hydraulic Ram Pump, yang di Indonesia dikenal dengan nama pompa Hydram, adalah salah satu jenis pompa air. Seperti fungsi pompa air pada umumnya, pompa Hydram ini juga digunakan untuk memindahkan air dari suatu tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Bagi saya yang membuat pompa ini unik adalah: pertama, pompa ini bekerja tanpa memerlukan listrik, bahan bakar, ataupun tenaga luar lain sebagai sumber penggeraknya. Jadi secara kontinyu pompa dapat bekerja tanpa khawatir boros bahan bakar. Kedua, konstruksi pompa ini sangat sederhana dan mudah dibuat oleh siapa saja.
Di luar negeri, pompa Hydram banyak dibuat untuk alat bantu kebutuhan air rumah tangga terutama di pedesaan. Saya berpikir jika ini dimanfaatkan dengan baik di Indonesia, tentu akan sangat membantu sektor-sektor yang bermasalah dengan sumber air, misalnya pertanian dan perkebunan di daerah pegunungan yang belum tersedia fasilitas listrik. Kalaupun sudah ada listrik, biaya untuk membeli pompa listrik sekarang sangat mahal, dan tentu memberatkan para petani. Nah, pompa Hydram ini bisa menjadi solusi.

Prinsip dasar dari pompa Hydram ini sangat sederhana. Pompa memanfaatkan momentum tenaga air yang bergerak dalam debit yang besar untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi dengan debit yang lebih kecil.

Untuk menggunakan pompa Hydram, kita harus memiliki sumber air lebih tinggi dari lokasi pompa akan dipasang. Air akan mengalir ke pompa dengan debit yang besar, dan suatu mekanisme pada pompa memungkinkan air untuk terdorong ke lokasi yang lebih tinggi tapi dengan debit air yang lebih kecil.

Konstruksi pompa Hydram banyak dijumpai di internet, gambar dibawah ini adalah salah satunya. Gambar ini saya ambil dari sini:


Mari kita pahami gambar diatas. Secara kontinyu, dari sumbernya, air mengalir kedalam pompa melalui delivery pipe, setelah melalui filter untuk mencegah sampah masuk ke pompa. Didalam pompa, air keluar melalui katup A sebagai katup buang.
 
Pada kecepatan tertentu, katup buang akan tertutup tiba-tiba. Penutupan katup buang secara tiba-tiba ini menyebabkan peningkatan tekanan secara instan di didalam ruang pompa. Dalam istilah engineering, peristiwa ini disebut water hammer. Tekanan yang tinggi ini akan mendorong dan membuka katup B sebagai katup pengantar yang berupa check valve, lalu air masuk kedalam air chamber atau ruang udara.
 
Karena terdesak oleh air, udara didalam air chamber memberikan tekanan balik yang besar terhadap air. Tekanan inilah yang memaksa air untuk keluar melalui drive pipe dan mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Siklus ini berulang terus menerus.

Kekurangan pompa Hydram adalah ada banyak air yang terbuang. Biasanya hanya sekitar 10% saja dari jumlah air yang mengalir ke pompa yang bisa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Sisanya terbuang saat buka tutup katup untuk menciptakan water hammer.

Pompa Hydram bisa dibuat dalam berbagai ukuran. Mulai dari yang paling sederhana dengan menggunakan pipa PVC, sampai ukuran raksasa dengan pipa steel. Disesuaikan dengan kebutuhan pemakaiannya. Adapun cara membuatnya bisa ditemukan dengan mudah di artikel-artikel online.

Baca juga:  

Lalu seberapa tinggi pompa Hydram ini bisa digunakan?

Debit air dan ketinggian pemompaan tergantung pada bentuk dan besarnya pompa Hydram yang kita buat. Dalam beberapa referensi yang saya baca, pompa Hydram dapat mengangkat air setinggi 6 kali dari ketinggian sumber airnya. Jadi misalkan sumber air kita setinggi 3 meter dari pompa, maka air dapat dipindahkan setinggi 18 meter dari pompa. Untuk lebih akuratnya tentu membutuhkan perhitungan yang serius.

Menurut saya, system pompa Hydram ini harus dimanfaatkan dengan baik bukan hanya di daerah-daerah yang masih sulit dijangkau listrik, namun juga di kota-kota yang memiliki potensi air bagus. Listrik adalah buah karya perkembangan teknologi yang membanggakan, namun ketergantungan terhadap listik harus dikurangi.

Friday 6 September 2019

Doa Untuk Saleh As, Penyanyi Lagu Daerah Mandar

Saya tumbuh besar di jaman sedang populernya seorang penyanyi idola masyarakat di desaku pada tahun 2000-an. Bukan Deddy Dores, apalagi Tony Braxton, melainkan bapak Saleh As.

Saleh As adalah seorang penyanyi daerah Mandar yang lagu-lagunya melegenda di kalangan masyarakat Sulawesi, khususnya di kampungku, Sulawesi Barat. Beliau menciptakan puluhan lagu daerah dan banyak dari lagu tersebut yang ia nyanyikan sendiri.

Saleh As, Shaleh As, Penyanyi Mandar

Masyarakat Sulawesi Barat pasti tak asing dengan lirik lagu ini:

Usanga bittoeng
Ra’da dziolou
Ikandi palakang
Mecawa le’mai

Ya, gombalan karismatik khas Mandar diatas adalah penggalan sebuah lagu yang sangat popular seantero tanah Sulawesi Barat. Rasanya tak mungkin ada orang disana yang tak pernah mendengar lagu itu. Lagu berjudul ‘Malotong Mammis’ tersebut adalah salah goresan suara dan kekayaan pikiran seorang Saleh As.

Saleh As menyanyikan lagu-lagu yang menyentuh sudut-sudut kehidupan. Ia menceritakan perjalanan kehidupan pada lagu Pitu Ana’ Ende’u, dan mewakili pedihnya patah hati dalam lagu Janjimu Puramai. Dijalan yang sama, ia mengajarkan bahasa dan sastra mandar dari kota sampai ke pelosok desa melalui kosakata yang apik dalam lirik-liriknya.

Di jaman saya beranjak remaja dulu, lagu-lagu Saleh As terdengar disetiap penjuru kampung. Ia mengalun dari suara biduan di acara pernikahan, tapi juga membahana dari radio buntut saat panen padi di sawah. Ia mendampingi saat malam di pos ronda, tapi tak jarang juga membangunkan tidur di pagi hari. Makanya mudah sekali bagi saya untuk mengidolakan Saleh As sampai ke ubun-ubun. Lagu-lagunya adalah lumbung kenangan bagi saya.

Kini ada banyak penyanyi daerah Mandar yang lain, Saleh As juga sudah beranjak tua. Namun bagi saya pesona beliau adalah semesta yang lain. Ia mengambil tempat yang begitu kuat dalam ingatan. Saya bisa di suatu saat tiba-tiba saja ingin mendengarkan lagu Tuo Welang Pelang dari galeri musik handphone. Di playlist musik yang biasa saya dengarkan di kantor, lagu-lagu Saleh As berbaris di album tersendiri. Lagu-lagu yang selalu berhasil membawa saya kembali ke kampung halaman dalam sekejap, meski hanya dalam kenangan.

Pagi ini saya mendengar kabar yang mengiris-iris hati: Saleh As terbaring sakit dan tak cukup biaya untuk berobat.

Kabar yang membuat saya ingin menangis sejadi-jadinya. Saya tak bisa berbuat apa-apa. Hanya doa yang berulang-ulang terucap, semoga penyanyi idola saya cepat pulih. Saya berharap dapat berjumpa dengan beliau suatu saat nanti. Kabulkan ya Allah !

Saleh As adalah maestro. Kenangannya tak ternilai.
Semua ibu melahirkan anak, tapi tidak dengan ibu Saleh As, ia melahirkan seorang legenda.

Thursday 5 September 2019

Sumber Cooling Water PLTA dari Penstock, Efektif kah?

Hydropower Plant adalah salah satu metode untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan potensi tenaga air. Di Indonesia, metode ini lebih dikenal dengan nama Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA mengandalkan ketinggian jatuh air (head) dan jumlah aliran air (debit) untuk menggerakkan sudu-sudu Turbin dan memutar Generator sehingga menghasilkan listrik.

Selain Turbin dan Generator sebagai komponen utama, PLTA terdiri dari beberapa sistem mekanis luar yang mendukung kinerja Turbin dan Generator. Sistem tersebut dalam PLTA dikenal dengan istilah Mechanical Balance of Plant (MBOP) Sistem. MBOP ini menyuplai kebutuhan Turbin dan Generator seperti Lubricating Oil, Cooling Water, Fire Hydrant, Oil Mist Collector, dll.


Cooling Water System atau air pendingin adalah salah satu bagian yang krusial pada PLTA. Sistem ini yang menyediakan air pendingin pada bagian-bagian Turbin dan Generator sesuai tekanan dan debit tertentu melalui jaringan pipa. Untuk mencapai kinerja Cooling Water yang efektif, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam perecanaannya adalah sumber Cooling Water itu sendiri.

Suplai Cooling Water harus tersedia pada saat Turbin PLTA beroperasi. Air tersebut bisa didapatkan dari beberapa sumber yaitu:
a.   Dialirkan dari Head Tank
b.   Dipompa dari Tailrace
c.    Diambil dari Turbin Cover
d.   Disambung dari Penstock
Tulisan ini akan mengulas salah satu sumber Cooling Water yang banyak digunakan PLTA, yaitu dari Penstock.

Sumber Cooling Water dari Penstock
Mengambil Cooling Water dari Penstock adalah metode yang paling banyak digunakan, dan ini adalah sumber Cooling Water terbaik untuk PLTA head menengah. Kita cukup menyambungkan pipa ke Penstock yang terdekat dan mengalirkan ke sistem Turbin yang membutuhkan Cooling Water


Keunggulan cara ini adalah jalur sistem perpipaan yang pendek, dan ketersediaan tekanan yang stabil. Namun untuk PLTA head menengah keatas, menggunakan cara ini harus melalui perhitungan yang baik. Umumnya tekanan Penstock lebih besar dari tekanan kebutuhan Cooling Water. Untuk itu dibutuhkan Pressure Reducing Valve (PRV). Menggunakan PRV pada head tinggi dapat menyebabkan kavitasi pada air dan memicu terjadinya korosi pada komponen tersebut, terlebih jika kandungan airnya kotor. Kavitasi juga menimbulkan bunyi dan getaran disekitar PRV yang dapat merusak komponen lain dalam sistem perpipaan. Untuk mengurangi kavitasi, beberapa cara dapat dilakukan:

a.   Memilih PRV yang sesuai dengan kondisi aliran dan dilengkapi dengan sistem anti kavitasi;
b.   Menggunakan PRV secara bertingkat pada satu jalur, agar penurunan tekanan terjadi secara perlahan-lahan;

Perlu dipertimbangkan pula kemampuan PRV untuk menahan tekanan Water Hammer Penstock yang jauh lebih besar dari tekanan normal. Dari aspek aliran dalam pipa tidak ada potensi masalah yang berarti. Hanya perlu diperhatikan bahwa kecepatan aliran didalam Pentock harus dipastikan tidak menciptakan tekanan air yang lebih rendah dari tekanan dimana outlet pipa Cooling Water ini tersambung. Tekanan yang demikian malah dapat menyebabkan aliran balik ke dalam Penstock. Pada beberapa perhitungan dan simulasi software yang saya lakukan, dengan perbandingan diameter Penstock & pipa Cooling Water yakni 4100 mm : 273 mm, maka didapatkan bahwa kecepatan aliran dalam penstock tak boleh lebih dari 15 m/s. Pada kecepatan 15 m/s tekanan air didalam Penstock akan lebih rendah dari tekanan outlet Cooling Water dan akan menyebabkan arah aliraan berubah. Kondisi seperti ini tentu sangat sulit terjadi mengingat bahwa Turbin telah menetapkan dibit air yang tertentu sehingga kecepatan aliran akan terkontrol dari bukaan Turbine Guide Vane.

Pertimbangan lain dari penggunaan cara ini yaitu bahwa air yang keluar dari penstock adalah air yang mengurangi daya Turbin, meskipun angkanya sangat kecil. Misalkan, sebuah PLTA pada head 100 m dengan daya yang dibangkitkan 100 MW, membutuhkan Cooling Water sekitar 150 l/s. Air sejumlah tersebut mengurangi daya sekitar 130 kW dari daya yang seharusnya dibangkitkan.


Beberapa PLTA yang mengambil suplai Cooling Water dari Penstock sbb:
a.   Vidraru HPP di Romania, head 290 m, flow rate 22,5 m3/s, 4x55 MW.
Cooling Water di Vidraru HPP dialirkan dari water tank yang diletakkan di lantai selevel machine hall (Groud Floor). Water tank tersebut diisi dari Tailrace melalui sistem pompa yang sekaligus menjadi suplai utama Cooling Water. Sebagai back up, water tank bisa diisi dari penstock dengan menggunakan 4 pipa paralel yang masing-masing melalui PRV. Kapasitas PRV adalah 0,1 m3/s, maksimum inlet pressure 40 bar dan outlet pressure 5,5 bar.

 Source: researchgate.net

b.    Middle Marsyangdi HPP di Nepal, 2x35 MW
Suplai Cooling Water Utama diambil langsung dari Penstock, dialirkan ke Turbin setelah melalui Heat Exchanger. Sebagai back up, suplai bisa diambil dari Turbine Draft Tube melalui 2 unit pompa.

Source: globaljournals.org

c.    PLTA Sutami, Brantas, Indonesia
Menggunakan water tank sebagai penampungan, suplai air untuk water tank diperoleh dari penstock. Tekanan inlet 9 bar dan tekanan outlet 6 bar setelah melalui PRV.

Sumber Cooling Water dari Penstock adalah cara yang paling banyak dipakai pada PLTA di seluruh dunia, terutama untuk head menengah, baik sebagai suplai utama maupun sebagai back up. Menggunakan cara ini pada head tinggi pun tidak masalah asal diperhatikan tentang pemilihan PRV yang sesuai dari aspek ukuran, kapasitas, tingkat kavitasi, serta tentunya nilai ekonomis. Sebaiknya dibuat jalur by pass yang juga dilengkapi dengan PRV agar sistem tetap dapat bekerja jika ada maintenance PRV pada jalur utama. Pemilihan sumber Cooling Water yang baik sangat menentukan performa Turbin dan Generator pada PLTA.

Friday 23 August 2019

Belajar Beternak Ayam Petelur

Akhir-akhir ini saya sedang menekuni sebuah hobi baru, beternak ayam petelur. Sejak kecil saya suka beternak. Dulu masih bocah pernah punya belasan ekor ayam kampung. Waktu kuliah punya beberapa ekor sapi. Akibat sering bergaul dengan beberapa teman yang punya usaha ayam petelur, kini saya jadi ikut tertarik pada usaha yang satu ini.

Sekarang saya masih bekerja, masih di tempat dulu di salah satu perusahaan konstruksi yang berbasis di Bogor. Akibat kesibukan pekerjaan proyek, saya jarang membuat tulisan lagi baik tentang engineering terlebih tentang trip jalan-jalan. Untuk ternak ayam petelur ini, saya mengurusi langsung ternak ayam saya hanya pada saat sedang cuti, biasa sekali dalam dua bulan. Selebihnya sehari-hari dibantu oleh keluarga di kampung. Beternak ayam petelur ini ternyata sangat menarik juga. Saya ingin membagi pengalaman beternak saya secara rutin melalui blog ini, seperti halnya tulisan lain tentang engineering ataupun jalan-jalan.

Baca juga: Uraian Modal Usaha Ayam Petelur 1000 Ekor

Saya memulai rencana saya untuk beternak ayam petelur pada awal tahun 2018 dan baru terealisasi awal tahun 2019. Jumlahnya juga tidak banyak, hanya ratusan ekor. Selain karena hobi, beternak ayam petelur juga ternyata berpotensi menjadi usaha dengan prospek yang menjanjikan serta menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Prediksi kasarnya, menurut hitungan saya, untuk 1000 ekor ayam bisa menghasilkan keuntungan bersih sekitar 10-18 juta perbulan.Tentu banyak faktor yang berpengaruh disini. Lokasi kandang, sumber pakan, penyakit ayam, keterampilan peternak, sampai penjualan.


Foto: Kandang ayam saya

Sudah banyak orang yang menekuni usaha ayam petelur ini, tapi tidak sedikit juga yang gagal. Bagi teman-teman yang ingin memulai usaha ternak ayam petelur, berikut ini ada beberapa keyword yang perlu dipelajari secara detail agar bisa meminimalkan peluang gagal.

1. Lokasi
Pertama kita harus melakukan riset mengenai lokasi. Tiap daerah akan memiliki prospek usaha yang berbeda. Lokasi yang baik dari sisi lingkungan adalah berada jauh dari pemukiman penduduk, karena bau dari kotoran ayam akan cukup mengganggu kenyamanan. Lokasi yang baik dari sisi bisnis adalah yang mudah dalam transportasi, murah memperoleh bahan pakan ayam, dan mahal dalam penjualan telur. 
 2. Kandang
Ada beberapa bentuk kandang yang sering digunakan para peternak ayam petelur. Ada yang menggunakan kandang model baterai, ada yang sistem umbaran. Kandang baterai bisa dibuat dari besi, plastik, kayu atau bambu, tergantung dari kesanggupan modal. Bentuk kandangnya bisa dibuat tipe W, tipe V atau tipe AA. Semua tipe ada kelebihan kekurangan masing-masing. Adapun kandang sistem umbaran tidak banyak digunakan di Indonesia, karena kurang efektif dalam pemanfaatan area kandang.
3. Pullet
Pullet adalah ayam yang siap bertelur. Pullet ini bisa diperoleh dengan dua jalan. Pertama, kita pelihara sejak kecil atau istilahnya DOC (day old chicken). Jadi kita beli DOC berumur satu hari, dirawat dan dipelihara sampai siap bertelur. Kedua, kita beli pullet yang sudah siap bertelur dari peternak lain. Masing-masing ada kelebihan kekurangannya, silahkan dipelajari.
4. Pakan
Pakan adalah makanan ayam. Pakan ayam petelur dipenuhi dari campuran jagung, dedak, dan konsentrat. Konsentrat adalah semacam komponen makanan yang sudah di formulasi sesuai kebutuhan ayam. Jagung dan dedak bisa kita peroleh dari lingkungan sekitar, atau ditanam sendiri. Sedangkan konsentrat dibuat dan dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan peternakan. Merek konsentratnya macam-macam, variasi harga dan menyesuaikan umur ayam.
5. Vaksin
Vaksin adalah pencegah penyakit pada ayam. Perlakuan vaksin pada ayam petelur disesuaikan dengan riwayat penyakit di lokasi kandang dan umur ayam. Ada vaksin yang diteteskan ke mata, ada yang disuntikkan di sayap, ada juga yang disuntikkan di paha.

Baca juga: Penyesalan Saya Selama Kuliah

Inilah beberapa poin sebagai keyword untuk mempelajari usaha ayam petelur berdasarkan pengalaman saya sendiri. Saya akan membagikan pengalaman saya yang lain di tulisan berikutnya. Menurut saya usaha apapun pasti ada tantangan dan kesulitan. Kita tidak akan bisa menghindar. Tapi dengan mempelajari dan memahami terlebih dahulu sebelum memulai usaha, kita bisa meminimalkan kesulitan tersebut. 
Ayo sukses bersama, peternak Indonesia !


Sunday 18 August 2019

Janji untuk Anakku


Anakku, Ayah berjanji padamu.
Di hari saat kau dilahirkan, kau tak hanya akan melihat ayahmu, ibumu, atau bidan. Tapi dari kakek nenekmu, paman bibimu, sepupu-sepupumu, semua keluargamu akan memenuhi rumah kita, menyambut kedatanganmu di dunia. Bahkan kabar akan tersebar begitu cepat, sampai penduduk sekampung akan bergantian datang menemuimu.

Anakku, Ayah berjanji padamu.
Hari akikahmu tak hanya akan dihadiri teman-teman kantor ayahmu, atau teman arisan ibumu. Sejak pagi hari tetangga-tetangga kita, keluargamu dari kampung sebelah, akan datang di rumah. Mereka akan memasang tenda yang luas di depan rumah. Itu karena sore harinya, hari sakralmu ini akan dipenuhi warga sekampung yang tentu tak muat hanya di ruang rumah kita.

Anakku, Ayah berjanji padamu.
Halaman rumah kita tak akan sempit berdempet-dempetan. Meskipun rumah kita sederhana dan terbuat dari kayu, halamannya akan luas untukmu berlari-lari sepuasnya. Tapi jangan petik-petik bunga di pot, nanti Ibumu bisa marah.

Anakku, Ayah berjanji padamu.
Beranjak besar kau tak akan bermain dengan gadget. Kau bahkan tak akan tau benda apa itu. Sungai di seberang kebun kakek selalu sejuk untukmu berenang setiap hari. Dulu Ayah juga main disitu. Kau bisa membangun benteng dari pasir, atau membuat perahu dari batang pisang.



Anakku, Ayah berjanji padamu.
Di sore hari kau tak akan bermain bola di lapangan sintetis buatan, yang dibatasi waktu sesuai bayaran sewa. Lapangan di kampung kita luasnya berlebihan. Kau dan teman-temanmu akan bermain disana sepuas-puasnya sepulang sekolah. Tapi ingatlah untuk pulang sebelum adzan magrib di Masjid. Jika tidak Ibumu akan menyusulmu membawa sapu lidi.

Anakku, Ayah berjanji padamu.
Tidak akan ada motor atau jemputan bus untukmu ke sekolah. Kau harus berjalan kaki bersama teman-temanmu. Pulang sekolah juga kau tak akan bisa mampir nongkrong di Mall. Pulang segera, kita harus ke sawah membantu nenek panen padi. Biar tulang kakimu kuat, otot pundakmu kokoh.

Anakku sayang, kebanggaan keluarga.
Sebelum kau siap nak, kampung Ralleanak ini akan manjagamu dari bejatnya dunia.

Tuesday 21 May 2019

Anwar Adnan Saleh, Kebanggaan Kampung


Anwar Adnan Saleh terlahir dan tumbuh besar di Desa Ralleanak, sebuah kampung kecil di pegunungan Sulawesi Barat, yang kebetulan juga kampung halamanku. Beranjak remaja pak Anwar lalu merantau meninggalkan kampung, sekolah sampai ke kota, bekerja dan membangun usaha.

Beliau tak banyak dikenal sampai menjadi tokoh perjuangan pembentukan provinsi kami Sulawesi Barat di awal tahun 2000 an. Tahun 2006 Pak Anwar memenangkan pemilihan gubernur pertama Sulawesi Barat, dan berlanjut sampai dua periode kemudian.

Saya tak begitu tahu apa liku-liku hidup beliau, pun sebaik apa beliau memimpin provinsi kami selama dua periode, tapi beliau telah cukup untuk menjadi idola bagi masyarakat di kampung kami, Ralleanak. Melawan keterbatasan terlahir di desa terpencil, Pak Anwar mampu berjuang dan berdiri menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat kami.

Semasa menjabar gubernur, beliau menggenjot pembangunan infrastruktur yang vital dan sangat terasa dampaknya bagi perekonomian masyarakat. Dari banyak fasilitas umum yang dahulu hanya jadi mimpi, kini bisa dinikmati meski tinggal jauh di pegunungan.

Saya ingat dulu perjalanan dari kampung kami ke Mamuju, ibukota provinsi, ditempuh berhari-hari, kini cukup 2 jam saja berkat jalan yang beliau rintis. Dulu bepergian ke kota Makassar hanya bisa naik bus semalaman, kini bisa dipersingkat dengan pesawat lewat bandara yang beliau bangun. Sekolah-sekolah yang dulu jauh di kota, kini mudah ditemukan di pelosok-pelosok desa.

Ada juga orang yang tidak menyukai sepak terjang beliau, terlebih lawan-lawan politiknya. Tapi bagi kami di Ralleanak, pak Anwar adalah kebanggaan kampung.

Pak Anwar adalah inspirasi menuntut ilmu bagi anak-anak muda kami, bahwa meskipun dengan segala keterbatasan tinggal di desa, kami juga bisa maju. Beliau memberi contoh kecintaan kampung halaman yang mendalam, bahwa sejauh apapun mengejar hidup, kampung halaman adalah tempat pulang mengabdi. Beliau adalah panutan kami. Tak ada seorangpun orang tua di Ralleanak yang tak ingin anaknya bisa seperti pak Anwar.

Entah perlu berapa generasi lagi bagi kampung kami untuk bisa melahirkan sosok seperti beliau.

Saturday 16 March 2019

Sepuluh Ribu Gerbang di Fushimi Inari Kyoto Jepang


Fushimi Inari adalah sebuah kuil tua yang terkenal di kawasan gunung Inari, Kyoto, Jepang. Kuil yang didirikan pada tahun 711 ini adalah tempat suci tertua dan paling bersejarah di kota Kyoto. Namun bagi wisatawan, kawasan kuil ini lebih terkenal dengan ribuan gerbang berwarna merah delima yang memagari jalan setapak dibelakang bangunan kuil. Sedemikian populernya, gerbang-gerbang ini telah menjadi ikon wisata kota Kyoto bahkan juga bagi Jepang.

Saya berkesempatan melancong ke kuil yang bernama lengkap Fushimi Inari Taisha ini pada Maret 2019. Dari Kota Osaka saya bertolak ke stasiun Kyoto dengan kereta cepat andalan Jepang, Shinkansen. Lalu dari stasiun Kyoto mengambil kereta JR jurusan stasiun Nara dan turun di stasiun Inari. Begitu keluar dari stasiun Inari, saya sudah tepat berada di seberang pintu masuk kawasan Fushimi Inari. Cukup dengan menyeberang jalan saja dan berjalan kaki sekitar semenit, saya sudah berada didalam kawasan kuil.



Romon Gate dan Patung Rubah di Fushimi Inari


Memasuki kawasan Fushimi Inari, sambutan pertama yang menarik perhatian pengunjung adalah sebuah gerbang besar bernama Romon Gate di jalur masuk pekarangan kuil. Seluruh bangunan yang terdapat di kawasan ini didominasi warna mencolok, seperti merah delima, atau merah perpaduan orange. Di beberapa sisi pekarangan terdapat patung rubah dan banyak pengunjung bergantian berfoto berlatar patung rubah ini.

Mengapa banyak pengunjung berfoto di patung rubah meskipun bagi saya tidak begitu menarik?

Asal muasal kepercayaan patung rubah ini terdapat banyak versi namun yang paling dominan diketahui yaitu bahwa Fushimi Inari adalah kuil yang dibangun untuk Inari, sang dewa padi dalam kepercayaan Shinto, dan rubah adalah hewan pembawa pesan dewa Inari. Maka jika suatu saat anda berkunjung ke Fushimi Inari, jangan lewatkan berfoto di salah satu patung rubah ya.


Selanjutnya pengunjung bisa menikmati bangunan kuil khas Jepang yang jumlahnya ada banyak, selain kuil Honden sebagai bangunan utama. Saya lihat beberapa pengunjung memberi hormat dan berdoa di kuil Honden ini sambil memberi semacam persembahan.


Sepuluh Ribu Gerbang di Fushimi Inari


Dibelakang bangunan kuil terdapat jalan setapak yang tampaknya mengarah keatas, kearah puncak gunung Inari. Uniknya jalan setapak ini dipagari dengan gerbang dengan ukuran bermacam-macam namun tersusun sangat rapi. Gerbang-gerbang ini mengangkangi jalan setapak dengan warna yang tak kalah mencoloknya dengan bangunan kuil.

Saya penasaran, dari mana inspirasi membuat gerbang sebanyak ini? Menurut beberapa referensi, jumlahnya ada lebih dari sepuluh ribu gerbang.


gerbang fushimi inari kyoto


Konon gerbang-gerbang yang terdapat di Fushimi Inari ini adalah sumbangan. Romon Gate, gerbang yang paling besar di pintu masuk, adalah sumbangan dari Toyotomi Hideyoshi, pejuang legendaris Jepang. Gerbang dibelakang kuil yang jumlahnya ribuan tadi, disumbangkan oleh para penganut ajaran Shinto pada zaman dahulu.

Gerbang-gerbang yang di Jepang disebut Senbon Torii, yang berarti deretan seribu torii, inilah ikon yang paling populer di Fushimi Inari dan juga telah menjadi ikon kota Kyoto.


gerbang fushimi inari kyoto

Untuk menjelajahi jalan-jalan setapak di Fushimi Inari melalui Senbon Torii mungkin membutuhkan waktu yang lama, naik ke puncak dan turun kembali. Barangkali sekitar 2-4 jam, tentunya tergantung kecepatan masing-masing pengunjung berjalan kaki. Jika berhasil sampai ke puncak gunung Inari, pengunjung akan disuguhkan pemandangan kota Kyoto dari ketinggian. Namun tidak begitu banyak pengunjung yang sampai keatas, kebanyakan hanya berputar-putar dibawah sembari berfoto-foto ria. Saya sendiri tak tembus sampai di puncak sebab pengunjung pada hari itu terlampau ramai sehingga agak sesak melewati Senbon Tori.


Souvenir dan Kuliner di Fushimi Inari


Didalam kawasan Fushimi Inari terdapat pula toko souvenir. Pengunjung bisa membeli gantungan kunci, keramik, ataupun kaos khas Jepang yang unik di toko-toko yang berjejer di tepi jalan. Di jalan setapak arah keluar dari kawasan dipenuhi jajanan kuliner kaki lima khas Jepang yang ramai sekali diserbu pengunjung.


Fushimi Inari adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Jepang, khususnya di kota Kyoto. Kawasan kuil tua dengan sejarah mendalam bersamanya. Sepuluh ribu gerbang ikonik yang berbaris kokoh dibelakang kuil adalah jaminan keunikan wisata yang tak mudah ditemui di belahan dunia lain. Tak sah rasanya ke Kyoto kalau tak berfoto didalam gerbang Senbon Torii Fushimi Inari.

Lalu berapa biaya masuk?

Gratis sodara-sodara. Pengunjung tak perlu merogoh kocek untuk membayar tiket masuk. Jadwal bukanya pun setiap hari, tak ada jadwal buka tutup tertentu. Silahkan mengatur waktu dengan leluasa dan berkunjung sepuasnya di kawasan kuil andalan kota Kyoto, Fushimi Inari.

Sumber gambar: japan-guide.com

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
Apa isi Blog ini? Catatan perjalanan, opini, dan esai ringan seputar Engineering.
Done