Hemat Pakan Ayam dengan Fermentasi Dedak
Dalam usaha ayam intensif, umumnya peternak menggunakan pakan yang dijual oleh pabrik, baik berupa pakan komplit yang bisa langsung diberikan pada ayam, maupun konsentrat yang mesti dicampurkan dengan bahan lain. Meski harga pakan ini cukup mahal, namun dianggap lebih praktis dan ketersediaannya di pasar lebih stabil.
Dedak adalah salah satu bahan yang digunakan dalam pakan ayam, dicampurkan dengan konsentrat pabrikan dan jagung giling. Umumnya perbandingan yang digunakan peternak dalam campuran pakan ini yaitu 50:35:15.
Jagung giling sebanyak 50%, konsentrat pabrikan sebanyak 35%, dan dedak sebanyak 15%. Komposisi campuran ini tentunya menyesuaikan dengan jenis ayam ternak, sebab terkait dengan gizi yang dibutuhkan.
Baca Juga:
Dedak adalah limbah hasil penggilingan padi. Dibandingkan dengan konsentrat dan jagung, dedak memiliki harga paling murah. Sayangnya, persentase dedak dalam campuran pakan malah paling sedikit.
Baca Juga:
Penggunaan Dedak dalam Pakan Ayam
Dedak adalah limbah hasil penggilingan padi. Dibandingkan dengan konsentrat dan jagung, dedak memiliki harga paling murah. Sayangnya, persentase dedak dalam campuran pakan malah paling sedikit.
Kita sebagai peternak mungkin kadang berpikir, bagaimana jika dedak ditambah saja jumlahnya dalam campuran pakan? Biar biaya pakan jadi lebih murah.
Dedak mengandung serat kasar yang tinggi sehingga sulit di cerna oleh ayam. Di samping itu kandungan asam phitat dalam dedak mengikat mineral kalsium dan fosfat yang dibutuhkan oleh ayam.
Itulah mengapa pemakaian dedak dalam pakan unggas tidak boleh banyak-banyak. Menurut beberapa pakar, jumlahnya berkisar 15-30 % saja. Lebih dari itu akan mengganggu performa ayam.
Ada cara untuk meningkatkan nilai nutrisi pada dedak yaitu dengan teknik fermentasi. Cara ini dapat mengurangi serat kasar pada dedak sehingga menjadi lebih mudah dicerna. Menurut para pakar, teknik fermentasi seperti ini sangat aman terhadap ternak ayam.
Fermentasi adalah teknik pengolahan bahan secara biologis dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Fermentasi pada dedak dapat mengurai asam phitat sehingga menambah nilai gizi dari dedak tersebut.
Lalu bagaimana cara fermentasi dedak untuk pakan ayam? Bagaimana langkah-langkah membuat dedak fermentasi? Bisakah dedak fermentasi menghemat biaya pakan?
Baca Juga:
Membuat dedak fermentasi sebenarnya cukup sederhana dan mudah dilakukan dirumah. Metode ini sudah banyak dilakukan peternak ayam baik dalam skala kecil maupun besar.
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk fermentasi dedak adalah sebagai berikut:
Alat:
Bahan:
Langkah-langkah pembuatan:
Setelah semua alat dan bahan tersedia, pembuatan dedak fermentasi dapat dimulai dengan mengikuti langkah-langkahsebagai berikut:
Ciri-ciri fermentasi dedak yang berhasil adalah dedak mengeluarkan bau yang tidak menyengat.
Baca Juga:
Dedak yang telah melalui proses fermentasi selanjutnya dapat digunakan untuk campuran pakan ayam, bersama konsentrat pabrikan dan jagung giling. Dedak fermentasi memiliki kandungan protein 2-5 % lebih tinggi dibandingkan dedak tanpa fermentasi.
Karena kandungan protein yang lebih tinggi, beberapa peternak menggunakan dedak fermentasi dalam campuran pakan ayam dengan persentase yang lebih besar. Ada yang menggunakan sebanyak 20%, ada yang 30%, bahkan ada yang menggunakan sampai 40%.
Dengan pemakaian dedak fermentasi, biaya pembelian jagung dan konsentrat pabrikan dapat dikurangi. Peternak dapat menghemat biaya produksi sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam usaha ternak ayam.
Itulah mengapa pemakaian dedak dalam pakan unggas tidak boleh banyak-banyak. Menurut beberapa pakar, jumlahnya berkisar 15-30 % saja. Lebih dari itu akan mengganggu performa ayam.
Fermentasi Dedak
Ada cara untuk meningkatkan nilai nutrisi pada dedak yaitu dengan teknik fermentasi. Cara ini dapat mengurangi serat kasar pada dedak sehingga menjadi lebih mudah dicerna. Menurut para pakar, teknik fermentasi seperti ini sangat aman terhadap ternak ayam.
Fermentasi adalah teknik pengolahan bahan secara biologis dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Fermentasi pada dedak dapat mengurai asam phitat sehingga menambah nilai gizi dari dedak tersebut.
Lalu bagaimana cara fermentasi dedak untuk pakan ayam? Bagaimana langkah-langkah membuat dedak fermentasi? Bisakah dedak fermentasi menghemat biaya pakan?
Baca Juga:
- Cara Menghitung Komposisi Pakan Ayam Petelur
- Rekomendasi Senapan Uklik Terbaik untuk Penembak Pemula
Cara Membuat Dedak Fermentasi
Membuat dedak fermentasi sebenarnya cukup sederhana dan mudah dilakukan dirumah. Metode ini sudah banyak dilakukan peternak ayam baik dalam skala kecil maupun besar.
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk fermentasi dedak adalah sebagai berikut:
Alat:
- Ember; untuk mengaduk larutan
- Gentong plastik
- Terpal; untuk mengaduk dedak
Bahan:
- Dedak padi; sebanyak 40 kg
- Mikroorganisme aktivator; sebanyak 250 ml. Bisa menggunakan larutan EM-4 atau membuat larutan MOL (mikroorganisme lokal) sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia di rumah.
- Tetes tebu; sebanyak 250 ml. Jika tidak ada tetes tebu bisa menggunakan gula pasir 12 sdm sebagai pengganti.
- Air; sebanyak 12 liter
Langkah-langkah pembuatan:
Setelah semua alat dan bahan tersedia, pembuatan dedak fermentasi dapat dimulai dengan mengikuti langkah-langkahsebagai berikut:
- Campurkan larutan EM-4 kedalam ember berisi air. Tambahkan tetes tebu atau gula pasir lalu aduk hingga merata.
- Hamparkan dedak diatas terpal untuk memudahkan pencampuran. Percikkan campuran EM4 tadi pada dedak, sambil di aduk. Pastikan larutan mengenai dedak secara merata, namun jangan terlalu basah. Kadar air dalam dedak diatur sekitar 30-40 % saja.
- Setelah dedak tercampur merata, masukkan kedalam gentong sambil dipadatkan.
- Tutup gentong, lalu diamkan di suhu ruangan selama 4-5 hari.
- Setelah 4-5 hari, dedak fermentasi telah siap digunakan.
Ciri-ciri fermentasi dedak yang berhasil adalah dedak mengeluarkan bau yang tidak menyengat.
Baca Juga:
Penggunaan Dedak Fermentasi
Dedak yang telah melalui proses fermentasi selanjutnya dapat digunakan untuk campuran pakan ayam, bersama konsentrat pabrikan dan jagung giling. Dedak fermentasi memiliki kandungan protein 2-5 % lebih tinggi dibandingkan dedak tanpa fermentasi.
Karena kandungan protein yang lebih tinggi, beberapa peternak menggunakan dedak fermentasi dalam campuran pakan ayam dengan persentase yang lebih besar. Ada yang menggunakan sebanyak 20%, ada yang 30%, bahkan ada yang menggunakan sampai 40%.
Dengan pemakaian dedak fermentasi, biaya pembelian jagung dan konsentrat pabrikan dapat dikurangi. Peternak dapat menghemat biaya produksi sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam usaha ternak ayam.